Prediksi dr  Indra Yovi: 7 Hari Paska Lebaran Riau dalam Bahaya, Jika...

  • Senin, 18 Mei 2020 - 23:59 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU -- Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi memprediksi, tujuh hari setelah lebaran Riau dalam kondisi bahaya!

Prediksi tersebut diungkapkan dr Yovi saat mengingatkan masyarakat terkait keinginan mudik lebaran dalam kondisi pandemi Covid-19.


"Kita harus melarang keluarga kita yang di perantauan untuk tidak mudik dulu. Karena, kalau tidak mengikuti protokol kesehatan dan imbauan pemerintah, maka bisa diprediksi tujuh hari setelah lebaran, Riau dalam kondisi bahaya penyebaran Covid-19," kata Yovi, dalam konferensi pers di posko gugus tugas penanganan Covid-19 Riau di Pekanbaru, Senin (18/5/2020).


Ia mengungkapkan,  90 persen pasien positif Covid-19 ditularkan oleh warga yang mudik atau pulang kampung ke Riau.

"Dalam dua pekan terakhir ini, di Provinsi Riau mendapatkan kasus positif 90 persennya itu impor semuanya.  Ada yang dari Sukabumi, Jawa Timur, Palembang, Medan, dan Padang," ucap Yovi.

Kepulangan warga dari lima daerah tersebut menjadi cluster penularan virus corona. 


Cluster penularan terbanyak, berasal dari santri Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur sebanyak 25 orang.

Karena itu, kata  dia, jika masyarakat tidak disiplin menjalani protokol kesehatan, maka penularan Covid-19 akan bisa terus bertambah.

Saat ini jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Provinsi Riau terus bertambah. Data Gugus Tugas sampai Senin (18/5/2020), kasus positif Covid-19 sudah mencapai 101 kasus, di mana 34 dirawat, 61 sembuh dan dipulangkan, serta enam orang meninggal dunia.

Dokter spesialis paru ini berharap
protokol kesehatan harus diperhatikan oleh masyarakat. Sementara parabtenaga medis, seperti perawat dan petugas rumah sakit hanya bisa mengimbau masyarakat agar tidak mudik dan juga menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik.

"Ini merupakan kepentingan masyarakat, bahwasannya yang kami lihat bagaimana tertekannya pasien positif Covid-19 saat ini. Pesan kami, jangan menganggap remeh akan penyakit penyebaran pandemi Covid-19 ini," imbau Yovi.***



Baca Juga